Kelas-kelas jaringan
IP Address direpresentasikan dalam 32 bit data, dan biasanya dituliskan dalam 4 buah angka yang
masing-masing merepresentasikan 8 bit bilangan, dan dipisahkan oleh . Jadi apabila misalnya IP Address
memiliki bilangan bit seluruhnya 1, maka akan dituliskan sebagai 255.255.255.255.
Berdasarkan jumlah host yang dapat dimilik sebuah jaringan, jaringan terbagi atas 5 klas IP, yaitu klas A,
B, C, D dan E. Namun karena yang paling sering dan umum digunakan adalah kelas A, B, dan C, maka
kali ini hanya akan dibahas ketiga kelas IP tersebut.
Network kelas A
Jaringan kelas A memiliki ciri bit pertama adalah 0, sedangkan 7 bit berikutnya mengidentifikasi jaringan,
dan 24 bit berikutnya adalah host. Jadi pada kelas ini hanya akan terdapat 27 jaringan, atau 128 buah
jaringan, namun setiap jaringan dapat memiliki jutaan host (224 buah host). Jadi network kelas A akan
memiliki angka pertama dari IP Address antara 0-127.
Network kelas B
Apabila dua bit pertama dari IP Address adalah 1 0 , maka jaringan tersebut termasuk dalam jaringan
kelas B. Dua bit pertama akan mengidentifikasikan kelas dari jaringan, 14 bit berikutnya akan
mengidentifikasikan jaringannya, sedangkan 16 berikutnya mengidentifikasi host. Ada ribuan jaringan
kelas B, dan tiap jaringan memiliki ribuan host. Angka pertama dari IP Address untuk jaringan kelas B
berkisar antara 128-191. Jaringan di ITB termasuk ke dalam jenis jaringan kelas B.
Network kelas C
Jaringan kelas C bercirikan tiga bit pertama dari IP Address adalah 1 1 0. Tiga bit pertama ini mencirikan
jenis jaringannya, 21 bit berikutnya mengidentifikasi jaringannya sendiri, dan 8 bit sisanya
mengidentifikasi host. Ada jutaan network kelas C, namun tiap jaringan hanya memiliki maksimal 254
host. Angka pertama dari IP Address untuk jaringan kelas C berkisar antara 192-223.
Misalkan:
Jaringan di ITB
Alokasi IP untuk network di dalam ITB adalah 167.205/16. Dari angka pertama IP tersebut (167), kita
dapat menentukan bahwa Jaringan ITB termasuk ke dalam jaringan kelas B, dengan 216 host. 167.205
merupakan identifikasi dari network ITB, sedangkan dua angka di belakangnya mencirikan host-host yang
terdapat di bawahnya.
Subnet
Sekarang kita lihat jaringan yang ada di ITB. Seperti telah disebutkan sebelumnya, ITB termasuk ke
dalam jaringan kelas B, dengan 16 bit host address. Ini memang memungkinkan ITB untuk memiliki
banyak host, namun bagaimana dengan jaringan di bawahnya ? Berdasarkan aturan di atas, berarti ITB
hanya memiliki banyak host tanpa ada jaringan di bawahnya. Untuk membuat jaringan di bawah jaringan
ITB tersebut, maka dikenal apa yang disebut dengan subnet. Dengan subnet, maka ITB dapat memiliki
jaringan-jaringan kecil di dalamnya, yang berisi lebih sedikit host. Cara untuk membuat jaringan di
bawah jaringan ITB dikenal dengan nama subnet mask, atau netmasking.
Netmasking
Sebuah subnet didefinisikan dengan mengaplikasikan subnet mask ke dalam IP Addresss. Apabila sebuah
bit telah dimasking (ditutup, dalam hal ini ditutup oleh bit 1), berarti bit tersebut diinterpretasikan sebagai
network bit. Dan bit-bit yang tidak dimasking akan merepresentasikan host-host didalam network
tersebut.
Kita lihat contoh berikut :
Jaringan ITB memiliki range IP 167.205.x.x. Berarti bit yang digunakan untuk identifikasi host adalah bit
ke 17-32. Apabila 27 bit pertama kita tutup, maka kita akan mempunyai subnet mask 255.255.255.224,
berarti kita telah mempunyai suatu network baru dengan 30 host (32 dikurangi network address dan
broadcast address). Sebagai catatan, subnet mask hanya berlaku secara lokal, jadi untuk global internet
tetap digunakan IP Address standar. Kita lihat contoh nyata untuk HME-LAN. HME-LAN memiliki subnet 255.255.255.224. Berarti HME-LAN dapat menampung hingga 30 host. Namun alokasi IP-nya tetap berdasarkan IP standar, dalam hal ini 167.205.48.224-255.
Untuk mempermudah penulisan suatu alokasi IP untuk network tertentu, digunakan cara berikut. HMELAN
mempunyai alokasi IP 167.205.48.224-255, dituliskan sebagai 167.205.48.224/27. Artinya alokasi IP
untuk HME-LAN dimulai dari 167.205.48-224, dengan bit yang dimasking ada 27, jadi sisanya adalah 5 bit
atau 32 buah address yang tidak dimasking dialokasikan untuk host-host di dalamnya.
Network Address dan Broadcast Address
Dalam setiap subnet, IP pertama dan IP terakhir dari alokasi IP untuk network tersebut tidak boleh
digunakan sebagai host address. IP Address pertama disebut Network Address, digunakan sebagai
pengidentifikasi network tersebut. Sedangkan IP terakhir disebut broadcast address, digunakan untuk
membroadcast network tersebut ke network-network lain. Jadi apabila kita mempunyai network dengan
subnet mask 255.255.255.240, berarti kita hanya dapat mempunyai 14 buah host, karena dua address
lainnya otomatis akan digunakan sebagai network dan broadcast address.
Thursday, December 15, 2011